Akar Masalah Implementasi Sistem Informasi di DIKTI
Date: 03-02-14 11:02Akar masalah sistem informasi yang khas di DIKTI atau barangkali di Indonesia pada umumnya adalah sifatnya yang lebih berat sebagai syarat daripada sebagai sarana. Akibatnya setiap orang menggunakan sistem informasi atau mengadakan data sebatas memenuhi syarat saja. Karena tidak ada pemanfaatan data lebih dari pemenuhan syarat (naik pangkat, akreditasi, ijin operasional dsb), maka akurasinya tidak penting. Karena akurasi tidak penting, maka dibuatlah sistem baru lagi setiap kali ada keperluan pendataan.
Contoh umum, salah satu syarat mendirikan perucahaan di Indonesia adalah harus warga negara Indonesia. Di lapangan, disebutkan syarat: fotocopy KTP. Institusi tertentu mengharuskan stafnya berpendidikan sarjana. Di lapangan disebutkan syarat: fotocopy ijasah terakhir. Akibatnya, yang dipentingkan adalah fotocopy KTP atau ijasah itu. Bukan status kependudukan dan pendidikannya.
Kirim Komentar
Powered by Waton CMS. Semua tulisan dan image yang ada di homepage ini adalah tanggung jawab Bambang Nurcahyo Prastowo kecuali: (a) diubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, (b) secara eksplisit disebutkan rujukan sumber luarnya, atau (c) komentar, tanggapan dari pembaca.