Kembalikan Trotoarku Padaku
Date: 01-08-08 10:07Sesekali, kalau ada waktu cocok, saya diajak Ahmad jalan-jalan keliling kampung. Sebagian route perjalanan kami melewati jalan Magelang dan jalan Sarjito.
Jalan-jalan dengan Ahmad memerlukan seni tersendiri. Arah perjalan tidak tentu, kadang bolak-balik di jalan-jalan kampus, tapi sering juga ke jalan raya. Nampaknya Sekolah Khusus Autisma Dian Amanah berhasil mendidik Ahmad dengan baik tentang perilaku di jalanan khususnya dalam penggunaaan trotoar. Masalahnya, banyak (kebanyakan) trotoar sudah diduduki pedagang kakilima sehingga pejalan kali sering harus berkompetisi dengan sepeda, becak dan sepeda motor di jalan. Ada rasa bersalah membawa Ahmad turun ke jalan aspal saat perjalan di trotoar terhalang warung atau bengkel. Dalam banyak situasi, Ahmad memaksakan diri memilih menerobos penghalan-penghalang itu karena terlarang untuk turun ke jalan aspal bila ada trotoarnya.
Masalah pendudukan trotoar oleh pengusaha memang pelik. Kadang untuk mencegah pendudukan ini dilakukan tindakan pendudukan dalam bentuk lain semisal pemasangan pot tanaman raksasa dan sebagainya. Dengan tanaman ini, bahkan bak sampah, memang tidak ada pengusaha yang menduduki trotoar, tetapi tetap saja pejalan kaki menjadi korban.
Kirim Komentar
Powered by Waton CMS. Semua tulisan dan image yang ada di homepage ini adalah tanggung jawab Bambang Nurcahyo Prastowo kecuali: (a) diubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, (b) secara eksplisit disebutkan rujukan sumber luarnya, atau (c) komentar, tanggapan dari pembaca.